sepucuk surat untuk diriku di masa lalu

surat dariku,
untuk diriku di masa lalu,
ketika ku masih memilikinya.

jagalah baik-baik dirinya,
tolong jangan sakiti hatinya,
ia mencintaimu begitu tulusnya.

matamu terlalu buta untuk melihatnya,
egomu terlalu membara untuk mengalah,

kau tidak akan pernah tahu,
apa yang kau punya,
sampai kau kehilangannya.

in another universe

maybe in another universe,
i would still be holding you tight.
things will work out between us.
we would set aside all our differences,
and all our problems.

maybe in another universe,
i would still be staring at your deep brown eyes,
with much adoration,
and with you staring back at me.

maybe in another universe,
you would overlook at my flaws,
accept me for who i am.
love me with much devotion,
even when i'm not a perfect being.

maybe in another universe,
there would still be butterflies,
flying through my stomach,
making me feel
the love that i've never felt before.

maybe in another universe,
i would be happy.
i would feel loved.
i wouldn't have to shed my tears,
late at night.

but in this universe,
i would just mourn at what i've lost.
we are just none other,
than some strangers with memories,
trying to forget each other.

takut

aku takut,
kau pergi,
mencari yang lain,

aku takut,
kau menemukan,
seseorang yang lebih baik
dari diriku.

malam ini,
aku terbayang,
jika hal hal itu akan terjadi.

dan pada akhirnya,
kau pun akan melupakanku.
meleburkan seluruh kenangan akan ku.
karena kau telah menemukan,
seseorang yang dapat membuatmu bahagia.

mengapa kau terus mencari,

sesuatu yang tak akan kunjung jumpa?

mengapa kau terus menunggu,

sesuatu yang memang bukan untukmu?

mengapa kau terus bersedih,

untuk cinta yang tak akan kembali?

beribu-ribu tetes air mata kau curahkan.

berlarut-larut dalam kesedihan yang mendalam.

hanya kekosongan yang kau rasakan.

sampai lubuk hati menjadi kelam.

lupakan,
lupakanlah dia.

lupakanlah semuanya.

tersenyumlah,

tersenyumlah untuk dirimu,

walau sebenarnya semua itu hanyalah fana.